ARTICLE AD BOX
Lomba ini merupakan ajang seni perdana yang diselenggarakan oleh Yowana Desa Adat Peguyangan di tahun 2025. Dua kategori dilombakan dalam Gelabar kali ini, yaitu Lomba Bapang Barong dan Lomba Tari Condong.
Untuk Lomba Bapang Barong penilaian berbasis pada perpaduan nilai seni dan spiritualitas dalam pertunjukan karakter tradisional Bali. Sedangkan Lomba Tari Condong menitikberatkan pada keanggunan dan makna simbolis budaya dalam tarian klasik Bali.
Ajang Cari Bibit Seniman Muda
Humas Gelabar 2025, I Made Dwiqi Praptawan, menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya untuk memeriahkan HUT Yowana Peguyangan, tetapi juga sebagai upaya regenerasi seniman muda di wilayah Desa Adat Peguyangan, yang meliputi Kelurahan Peguyangan dan Desa Peguyangan Kaja.
"Kami melihat banyak seniman senior di wilayah kami, sementara regenerasi masih minim. Melalui Gelabar, kami ingin menggali potensi bibit muda dan memberi ruang bagi mereka untuk tampil," ujar Dwiqi.
Dalam pelaksanaannya, kategori Bapang Barong diikuti oleh 17 peserta, sedangkan Tari Condong diikuti oleh 25 peserta. Kategori Blaganjur yang awalnya direncanakan, batal digelar karena minimnya peserta yang mendaftar. Panitia kemudian menggantinya dengan lomba Tari Condong.
Pemilihan lokasi di Wantilan Pura Desa Adat Peguyangan didasari pertimbangan keamanan dan kenyamanan. Lokasi tersebut dinilai ideal untuk menghindari kendala cuaca seperti hujan dan angin, yang kerap terjadi di musim transisi ini.
Dwiqi menyampaikan bahwa meskipun belum semua berjalan sempurna, Gelabar 2025 menjadi pijakan penting dalam membangun semangat seni di kalangan generasi muda.
"Beberapa hal tidak sesuai ekspektasi, tapi ini jadi pelajaran penting. Ke depan, Astungkara, Gelabar bisa kami gelar secara lebih matang dan berkelanjutan," tutupnya. *m03