Winasa Kader Senior Banteng yang Kini ‘Balik Kandang’

3 hours ago 2
ARTICLE AD BOX
NEGARA, NusaBali - Mantan Bupati Jembrana dua periode (2000-2005 dan 2005-2010) I Gede Winasa dan putranya yang saat ini menjabat sebagai Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna atau akrab disapa Ipat telah resmi bergabung dengan PDIP. Kepastian berlabuhnya Ipat ke PDIP ini muncul di tengah berlangsungnya Pembekalan Kepala Daerah (PKD) PDIP yang diikuti sejumlah pimpinan daerah di Bali.

Kabar ini dibenarkan oleh sang ayah I Gede Winasa. Saat dihubungi, Minggu (18/5), Winasa menyatakan bahwa dirinya bersama Ipat telah bergabung ke PDIP. Bagi Winasa sendiri, ia balik kandang karena pernah bernaung di PDIP saat menjadi Bupati, bahkan pernah pegang jabatan sebagai Ketua DPC PDIP Jembrana. 

"Ipat juga masuk ke PDIP. Sekarang dia (Ipat) masih ikut pembekalan (PKD) di Sekolah Partai di Jakarta (Lenteng Agung, Jakarta Selatan). Sudah sama-sama ber-KTA (Kartu Tanda Anggota)," ucap Winasa. Sementara baik Ipat maupun sang Bupati yang juga Ketua DPC PDIP Jembrana I Made Kembang Hartawan, belum dapat dikonfirmasi karena dikabarkan masih fokus mengikuti pembekalan kepala daerah. Sedangkan Sekretaris DPC PDIP Jembrana, Ni Made Sri Sutharmi dihubungi Minggu kemarin, membenarkan bahwa Winasa maupun Ipat telah mengantongi Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP.

Menurut Sri Sutharmi, ada tiga orang anggota baru yang masuk ke PDIP. Selain Winasa dan Ipat, ada satu orang perempuan. Namun dirinya mengaku lupa dengan nama yang perempuan tersebut. "Ada tiga anggota baru, termasuk Pak Winasa, Pak Ipat, dan satu lagi perempuan, tapi lupa saya namanya. Pak Winasa bahkan sudah lebih dulu memiliki KTA PDIP," ungkap Sri Sutharmi. Sri Sutharmi menjelaskan bergabungnya Ipat ke PDIP merupakan hasil pendekatan dari elite partai dan pernyataan kesiapan yang bersangkutan. 

I Gede Winasa –IST 

Sebelumnya, Sri Sutharmi mengungkap sudah sempat dipertanyakan mengenai posisi Ipat saat mendaftarkan diri sebagai calon Wakil Bupati Jembrana mendampingi Ketua DPC PDIP Jembrana I Made Kembang Hartawan, dan dinyatakan bahwa Ipat mendampingi dengan status tanpa partai atau personal.

Ipat pun memastikan sudah memutuskan berhenti sebagai kader Golkar dan telah diberhentikan dalam kepengurusan di DPD II Golkar Jembrana setelah ia memutuskan menjadi Calon Wakil Bupati (Cawabup) Jembrana mendampingi Kembang Hartawan pada Pilkada Jembrana 2020 lalu. "Setelah beliau menyatakan siap bergabung, kami buatkan KTA (PDIP). Syarat ikut PKD juga harus punya KTA," ujar Sri Sutharmi.

Lebih lanjut, Sri Sutharmi menegaskan bahwa PDIP sebagai partai yang terbuka menerima siapapun yang ingin bergabung. Status Winasa dan Ipat saat ini masih sebagai anggota biasa. "Untuk saat ini masih sebagai anggota. Struktur kepengurusan DPC juga masih berjalan. Nantinya jika ada perubahan struktur, tentu akan ada pertimbangan dan rekomendasi partai," jelasnya. Sebagai gambaran, bergabungnya Ipat ke PDIP tentu menjadi sorotan menarik dalam peta politik Jembrana. Terlebih dalam kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2029 mendatang. 

Sebelumya muncul spekulasi bahwa hubungan pasangan Kembang Hartawan-Ipat ini berpotensi akan retak. Mengingat sesuai aturan pencalonan kepala daerah yang ada saat ini, Ipat yang sudah dua periode menjabat Wakil Bupati tidak akan bisa lagi mencalonkan diri sebagai Wabup. Sementara Kembang Hartawan sendiri baru satu periode menjabat Bupati sehingga ada kemungkinan Kembang Hartawan dan Ipat akan menjadi rival dalam Pilkada Jembrana mendatang. Namun spekulasi itu tampaknya semakin memudar dengan kepastian Ipat yang memutuskan berlabuh ke PDIP. 

Dari isu yang berhembus saat ini, ada kemungkinan Ipat akan dipasang maju ke kontestasi legislatif pada Pileg 2029 nanti dan memudahkan langkah Kembang Hartawan untuk kembali maju sebagai calon bupati lagi di 2029. Tetapi kembali lagi, itu semua masih sebatas spekulasi dan dinamika politik bisa berubah dalam hitungan last minute atau detik-detik akhir. Terlebih kontestasi Pileg dan Pilkada 2029 juga masih cukup jauh. 

Sementara Ketua DPD II Golkar Jembrana I Made Suardana saat dikonfirmasi mengenai berlabuhnya Ipat ke PDIP mengaku belum mendengar kabar tersebut. Namun dirinya mengaku kalau Ipat memang sudah dikeluarkan dari Golkar karena tidak sejalan dengan rekomendasi partai saat Pilkada Jembrana 2024 lalu. "Ada surat dari pusat (DPP Golkar) untuk melepas di Golkar. Ya ada suratnya karena tidak mengikuti instruksi partai. Suratnya itu dikeluarkan waktu merekomendasikan dia sama Pak Tamba, tapi karena keluar mengikuti yang lain, jadinya sudah berhenti menjadi kepengurusan Partai Golkar," ucap Suardana.

Karena sudah ada keputusan tersebut, Suardana menyatakan, tidak ada masalah ketika Ipat memutuskan bergabung ke partai lain. Terlebih, ia pun mengaku tidak begitu terkejut dengan keputusan Ipat yang saat menjelang Pilkada Jembrana 2024 lalu memutuskan berjalan dengan PDIP.

"Tidak ada lagi pembicaraan mengulang (komunikasi dengan Ipat), karena beliau sebelumnya memang sudah memutuskan berjalan dengan PDIP. Kalau di Golkar sih tidak ada permasalahan lagi, karena juga sudah ada keputusan induk partai," ujar Suardana. 

Untuk diketahui Gede Ngurah Patriana Krisna alias Ipat yang maju sebagai Calon Wakil Bupati (Cawabup) Jembrana berpasangan dengan Cabup yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Jembrana Made Kembang Hartawan dipecat dari kepengurusan DPD II Golkar Jembrana jelang Pilkada Jembrana 2024 lalu. 

Pemecatan Ipat diumumkan di Kantor DPD I Golkar Bali, Jalan Surapati Nomor 9 Denpasar, Senin (30/9/2024) siang. Hadir Sekretaris DPD I Golkar Bali Made Dauh Wijana didampingi Wakil Ketua Bidang Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) Dewa Made Suamba Negara. Selain itu hadir Wakil Ketua Bidang Hukum dan HAM Dewa Ayu Putu Sri Wigunawati, Wakil Ketua Bappilu sekaligus Ketua Tim Investigasi dan Monitoring Penegakan Disiplin Partai di Pilkada 2024 Komang Suarsana, dan Ketua DPD II Golkar Jembrana Made Suardana.

Informasi yang dihimpun NusaBali, Ipat yang merupakan Wakil Bupati Jembrana berpasangan dengan Nengah Tamba di Pilkada 2020 silam pecah kongsi. Tamba-Ipat tidak akur jelang Pilkada 2024 hingga akhirnya berlabuh ke PDIP berpasangan dengan Kembang Hartawan. Aksi Ipat ini membuat Golkar meradang hingga akhirnya sempat memanggil Ipat yang notabene putra mantan Bupati Jembrana Gde Winasa tersebut. 7 ode

Read Entire Article