ARTICLE AD BOX
MANGUPURA, NusaBali
Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar mengimbau masyarakat, nelayan, dan pelaku wisata bahari untuk waspada terhadap potensi gelombang tinggi dan cuaca ekstrem. Peringatan ini diperkirakan terjadi pada 19-22 Mei 2025.
Gelombang laut dengan ketinggian antara 2,5-4 meter berpeluang terjadi di perairan Selat Lombok Bagian Selatan dan Perairan Selatan Pulau Bali. Sementara itu, tinggi gelombang 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di perairan utara Pulau Bali, Selat Badung dan Selat Bali Bagian Selatan.
“Gelombang setinggi 2,5-4 meter bisa membahayakan pelayaran, terutama bila disertai kecepatan angin tinggi,” ujar Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho, Minggu (18/5).
Cahyo menjelaskan, perahu nelayan berisiko saat kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang 1,25 meter, kapal tongkang berisiko saat angin 16 knot dan gelombang 1,5 meter, sementara kapal Ferry bisa terdampak serius saat angin 21 knot dan gelombang mencapai 2,5 meter.
Dia melanjutkan, pola angin di wilayah perairan utara Bali saat ini umumnya bertiup dari timur hingga tenggara dengan kecepatan antara 2-30 knot, sedangkan di perairan selatan Bali, arah angin serupa namun dengan kecepatan antara 2-25 knot. Kondisi angin ini turut memengaruhi peningkatan tinggi gelombang di beberapa wilayah perairan Bali.
Secara umum, cuaca di Bali diperkirakan berawan dan berpotensi terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat di sebagian besar wilayah. Suhu udara berkisar antara 21-33 derajat Celsius, dengan kelembaban relatif antara 65 hingga 95 persen. Angin bertiup dari arah timur hingga selatan dengan kecepatan 4 hingga 45 kilometer per jam.
Kondisi gelombang laut di perairan Utara Bali saat ini berkisar antara 0,5-1 meter, di Perairan Selatan Bali berkisar antara 1-3 meter, di Selat Bali berkisar antara 1-2,5 meter dan di Selat Lombok berkisar antara 1-2 meter. “Kondisi ini disebabkan oleh suhu muka laut di sekitar wilayah Bali umumnya berkisar antara 28-30 derajat celcius. Massa udara basah terkonsentrasi mulai dari lapisan permukaan hingga lapisan 500 mb sekitar 5.000 meter,” jelasnya.
Untuk tiga hari ke depan, cuaca di Bali diprediksi berawan dan berpotensi hujan ringan hingga lebat. Angin masih bertiup dari arah timur hingga tenggara dengan kecepatan 5 hingga 40 kilometer per jam. Masyarakat diminta untuk tetap memperhatikan kondisi kesehatan, terutama dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem.
Cahyo juga mengimbau para petani untuk mulai mempersiapkan embung dan tampungan air, serta memaksimalkan pemanfaatan air irigasi guna mengantisipasi musim kemarau yang akan datang. 7 ol3