ST Sila Jaya Suguhkan Instalasi Seni Sambut Galungan

6 days ago 3
ARTICLE AD BOX
Seni instalasi ini sebagai bentuk persembahan sekaligus refleksi atas makna kemenangan Dharma melawan Adharma. Memanfaatkan bahan-bahan alami seperti ulatan keranjang, daun pisang kering, dan daun kelapa. Karya ini dipajang di depan balai banjar dan menjadi pusat perhatian warga dalam rangkaian malam bazzar yang diselenggarakan ST Sila Jaya. 

Seniman I Dewa Gede Prastia mengatakan, instalasi seni yang dibuat merupakan buah kreasi sekaa teruna yang digarap secara bersamaan. Instalasi seni berupa gapura merupakan gambaran saat ini di mana saluran informasi yang membanjiri terkadang membuat lupa akan jati diri. Budaya baru tercipta, ini bisa bermanfaat dan bisa merusak secara tidak langsung. “Arus digitalisasi mempermudah kehidupan, sisi gelapnya juga mengubah tatanan sosial yang mengakibatkan kita lupa kehidupan riil. Dari pesan instalasi ini kami mencoba menyajikan pesan bahwa kita harus tetap memagari diri dari standar hidup dunia maya,” ujarnya, Senin (21/4).

Dewa Prastia menyampaikan, seremonial harus diimbangi dengan tindakan nyata karena kuncinya pada pawongan (manusia), di mana digitalisasi lambat atau tidak mengubah kepribadian dan jati diri. Perlu adanya pembatasan diri terhadap perubahan yang sangat cepat. Instalasi seni ini memberikan pesan dualitas kehidupan, di mana dunia nyata dan maya harus bisa mawas diri atau eling pada raga agar tetap harmonis, hidup keselarasan.

Pakelih Banjar Adat Batununggul, I Dewa Gede Awir Buja, sangat mengapresiasi dan selalu mendukung kreativitas sekaa teruna. Ditegaskan, kegiatan yang dilakukan asal bermanfaat dan positif, sebagai tetua banjar mendukung penuh secara moral maupun material. “Instalasi seni ini memberikan pesan, di mana kerentanan sosial digempur deras informasi digital. Jika disikapi dengan bijak pasti ada keselarasan, jika tidak, ini yang buat kita kelabakan,” tutur Dewa Awir. 7 wan
Read Entire Article