Warning: session_start(): open(/home/beritanet/public_html/src/var/sessions/sess_dcd26fefd34c08c1ec4d676420966ede, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/beritanet/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/beritanet/public_html/src/var/sessions) in /home/beritanet/public_html/src/bootstrap.php on line 59
ST Eka Bhakti Suguhkan Ogoh-Ogoh Kanda Pat Bhuta, Simbol Saudara Gaib Manusia - BeritaNet

ST Eka Bhakti Suguhkan Ogoh-Ogoh Kanda Pat Bhuta, Simbol Saudara Gaib Manusia

9 hours ago 2
ARTICLE AD BOX
Ketua ST Eka Bhakti, Ida Bagus Dwira Adnyana atau Gusde, mengungkapkan rasa bangganya karena Ogoh-Ogoh tersebut berhasil diselesaikan tepat waktu. Ogoh-Ogoh ini akan dinilai di tingkat desa pada 20 Maret mendatang setelah pada 4 Maret dinilai oleh dewan juri di tingkat kabupaten.

Tema Kanda Pat Bhuta diwujudkan dalam lima tokoh, yakni bayi yang terlilit tali pusar, serta empat Bhuta yang berbentuk binatang: buaya, naga, harimau, dan raksasa. “Masing-masing mewakili unsur kehidupan manusia sejak dalam kandungan,” jelasnya.

Dalam proses pembuatannya, STEB mengalokasikan anggaran sebesar Rp15 juta, ditambah bantuan Rp25 juta dari Pemerintah Kabupaten Badung. Uniknya, mereka tidak menggunakan arsitek dari luar, melainkan memanfaatkan sumber daya manusia internal. “Kami membuat sendiri aksesoris dan pepayasan, tanpa membeli jadi. Semua dikerjakan secara gotong royong oleh anggota ST dan arsitek lokal,” ungkapnya.

Tantangan terbesar dalam pengerjaan Ogoh-Ogoh ini adalah membentuk anatomi tokoh binatang yang berbeda dengan tubuh manusia. Namun, dengan kerja sama tim dan kreativitas, hambatan tersebut berhasil diatasi.

Gusde juga mengapresiasi dukungan dari krama banjar dan pemerintah setempat yang telah bersinergi dalam mendukung kreativitas pemuda. Ia berharap perayaan Tahun Baru Caka 1947 dapat berlangsung kondusif, tanpa insiden negatif seperti pembakaran Ogoh-Ogoh atau tindakan anarkis lainnya.

“Kita semua harus lebih bijak dalam menggunakan media sosial, serta meningkatkan keamanan di lingkungan sekitar. Kalau perlu, jalan-jalan yang sepi bisa dilengkapi dengan lampu penerangan dan CCTV,” sarannya.

Selain itu, ia berharap lomba Ogoh-Ogoh tingkat Kabupaten Badung dapat semakin membangkitkan sektor pariwisata dan mengukuhkan tradisi budaya Bali. “Semoga ke depan, ajang ini bisa terus menjadi kebanggaan dan warisan budaya yang lestari,” tutupnya. *m03

Read Entire Article