ARTICLE AD BOX
Kapolsek Kintamani Kompol I Nengah Sukerna mengatakan hal itu, Senin (21/4). Disebutkan, peristiwa terungkap ketika sekitar pukul 13.00 Wita, I Nyoman Sukarya,26, anak korban, ditanya oleh istrinya tentang keberadaan I Nyoman Carem. Karena korban tidak ada di rumah. Nyoman Sukarya menjawab, ibunya masih berada di kebun.
Kemudian, sekitar pukul 15.00 Wita, Sukarya ke kebun. Namjn, dia tidak menemukan ibunya. "Sesampai di kebun Sukarya kaget karena melihat ibunya telah gantung diri di dahan pohon Nangka. Korban menggunakan selendang batik," geber Kapolsek.
Sukarya pun berteriak. Dia memanggil–manggil warga sekitar untuk dimintai pertolongan. Bersama warga, Sukarya menurunkan tubuh ibunya yang sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Selanjutnya peristiwa tersebut dilaporkan ke Polsek Kintamani untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Setelah laporan diterima, personel Reskrim Polsek Kintamani dipimpin Kanit Reskrim, Iptu I Ketut Sudarsana mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP). Petugas melakukan olah TKP bersama tim Identifikasi Polres Bangli.
Dari hasil olah TKP dan keterangan saksi-saksi serta hasil pemeriksaan luar jenazah oleh petugas medis dari Puskesma Kintamani I, disimpulkan kematian Ni Nyoman Carem dengan cara gantung diri. Diduga, korban memilih cara meninggal ini akibat depresi. "Karena mengalami sakit gondok yang tak kunjung sembuh,” kata Kapolsek Kompol Nengah Sukerna. Pihak keluarga menerima kejadian itu sebagai musibah dan menolak dilakukan otopsi terhadap jenazah korban.7k17