ARTICLE AD BOX
Selama prosesi ini, Panitia Pembangunan Pura Pedharman Pratisentana Sira Arya Gajah Para Bretara Sira Arya Getas (AGPAG) di Besakih, menunda sementara pembangunan itu.
‘’Kami tunda pelaksanaan kegiatan ini. Karena kami harus ikut memperlancar dan menajaga kesucian setiap prosesi yang berlangsung di Pura Agung Besakih ini,’’ ujar Ketua Umum Pengurus Pusat Pratisentana Sira AGPAG I Ketut Suadnyana, saat dihubungi di Pura Penataran Agung Besakih, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Jumat (25/4).
Suadnyana mengakui, selama kegiatan pembangunan ini, pasti akan ada truk dan kendaraan lain mengangkut materiil. Antara lain, batu, pasir, semen, alat berat, dan lain-lain. Jika kendaraan ini lalu-lalang tentu akan mengganggu kegiatan umat yang bersembahyang di kawasan pura terbesar di Bali ini.
Untuk diketahui, panitia dan ribuan Pratisentana AGPAG telah melaksanakan upacara Mendem Pedagingan pada Purnama Kadasa, Saniscara Wage Julungwangi, Sabtu (12/4), di lokasi pedharman seluas 22 are itu. Ritual ini dihadiri Gubernur Bali I Wayan Koster, sejumlah bupati, undangan penting lainnya.
Suadnyana mengakui, selama kegiatan fisik ini dengan lalu-lalang kendaraan mengangkut materiil pasti akan mengganggu kegiatan umat. Karena lokasi pembangunan Pura Pedharman AGPAG ini berada di hulu Pura Penataran Agung Besakih, atau di jaba Pura Gelap Besakih. "Pembangunan pedharman ini akan kembali dilakukan setelah Ida Bhatara masineb, Saniscara Kliwon Kuningan, Sabtu (3/5)," jelasnya.
Secara terbuka, Suadnyana atas nama seluruh sameton Pratisentana AGPAG menyampaikan permohonan maaf kepada warga jika merasa terganggu karena kegiatan proyek ini. Pihaknya juga menyampaikan rasa hormat dan terima kasih mendalam kepada masyarakat yang telah mendukung kegiatan ini. Dia mengaku, pihaknya terus mengevaluasi setiap tahapan kegiatan dengan melibatkan panitia pembangunan, perencana, tim teknis, dan jajaran Pengurus Pusat Pratisentana AGPAG.
Di antaranya terkait lokasi pura ini di atas lahan yang relatif labil sehingga perlu konstruksi lebih kokoh ketimbang umumnya. Tim teknis, arsitek, perencana, konsultan, dan pelaksana, telah memerhitungkan secara cermat dan matang kondisi di lapangan. ‘’Kalau persiapan tentu sangat optimal. Dan, rapat rapat teknis memang terus digencarkan agar pembangunan ini cepat tuntas,’’ jelas Kepala Disbud Klungkung ini.
Saat Gubernur Bali I Wayan Koster Mendem Dasar itu, didampingi Bupati Karangasem I Guts Putu Parwata, Wakil Bupati Karangasem Pandu Prapanca Lagosa, Bupati Klungkung I Made Satria, Danrem Brigjen TNI Ida Bagus Ketut Surya Wedana, Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan Putu Jayan Danu Putra, Ketua Umum Pengurus Pusat Pratisentana Sira AGPAG I Ketut Suadnyana, Ketua Panitia Pembangunan I Komang Wirawan, Ida Dalem Semara Putra dari Puri Agung Klungkung, dan pengurus AGPAG se-Bali.
Gubernur I Wayan Koster menyampaikan ngaturang dana punia Rp 10 miliar dari APBD Perubahan 2025. Begitu juga Pemkab Badung ngaturang dana punia Rp 10 miliar, dan dana punia langsung dari sejumlah undangan lainnya.
Pembangunan Pura Pedharman ini disepakati melalui Pesamuhan Agung AGPAG Nusantara, 13 Maret 2024. Jalur menuju lokasi Pura Pedharman ini, dari bagian barat Pura Besakih melintasi jalur Pura Hyang Aluh, Pura Batu Madeg, kemudian hulu Pura Penataran Agung Besakih.7k16