Warning: session_start(): open(/home/beritanet/public_html/src/var/sessions/sess_729cca2059ca3bbe8ca927cf9cb2ac4f, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/beritanet/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/beritanet/public_html/src/var/sessions) in /home/beritanet/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Pelaku Pariwisata di Bali Galang Donasi Makanan Gratis - BeritaNet

Pelaku Pariwisata di Bali Galang Donasi Makanan Gratis

3 hours ago 2
ARTICLE AD BOX
“Berapa pun jumlah donasinya, kami akan gandakan itu. Jika turis kasih donasi 100 dolar AS, maka kami akan gandakan jadi 200 dolar AS,” kata General Manager Intrepid DMC Indonesia Ravindra Singh di Denpasar, Jumat (14/3).

Dia menjelaskan donasi tersebut nantinya dibayarkan langsung secara daring oleh wisatawan mancanegara yang dibawa oleh Intrepid ke Indonesia. Adapun setiap tahun, lanjut dia, rata-rata pihaknya membawa sekitar 5.000 turis asing berwisata ke sejumlah destinasi di Indonesia, salah satunya Bali.

Selain donasi dari wisatawan, kata dia, pihaknya juga akan menyalurkan dana lumpsum sebesar 5.000 dolar AS atau sekitar Rp 82,5 juta (kurs 1 dolar AS setara Rp 16.510) untuk 2025. Donasi dan bantuan dana itu akan disalurkan kepada organisasi nonprofit, Scholars of Sustenance (SOS) Indonesia atau Yayasan Derma Atas Pangan yang bermarkas di Sanur, Bali, untuk memenuhi kebutuhan operasional yayasan tersebut.

Untuk memaksimalkan donasi, pihaknya berupaya membangun kesadaran terutama kepada wisatawan asing melalui peran para pemandu wisatanya.

Rencananya, program donasi itu akan dilaksanakan berkelanjutan untuk beberapa tahun mendatang.

Sementara itu, perwakilan SOS Indonesia Ni Luh Putu Juniari mengapresiasi kontribusi pelaku usaha jasa pariwisata itu untuk membantu operasional yayasannya yang berdiri pada 2016. Dia menjelaskan setiap hari secara terjadwal sejak 2017, mereka mengambil makanan yang masih layak serta bahan pangan dari para pihak yang saat ini mencapai sekitar 100 donatur dari perhotelan, restoran, pasar swalayan, produsen roti, pertanian dan produsen lainnya di Bali.

Menurut dia, makanan tersebut bukan makanan sisa, namun makanan yang diambil adalah yang masih layak dan memiliki kualitas baik untuk dikonsumsi.

Per hari, rata-rata pihaknya mendapatkan sekitar 300-500 kilogram aneka jenis makanan mulai dari kue, buah, dan aneka makanan lainnya. Bahkan untuk bahan pangan, pihaknya mendapatkan hingga satu ton kebutuhan pokok, di antaranya beras dan minyak goreng yang kemudian diolah kembali untuk disalurkan kepada warga yang membutuhkan.

Selain kepada panti asuhan dan warga kurang mampu, makanan berlebih itu juga didistribusikan kepada penyandang disabilitas hingga pemulung. “Tujuan kami untuk pemerataan gizi,” ucapnya.

Makanan atau bahan pangan yang terbuang sia-sia akan menambah tumpukan sampah dan berdampak terhadap emisi gas rumah kaca seperti karbon dioksida dan gas metan yang berkontribusi terhadap pemanasan global. Sejak 2017 hingga Januari 2025, yayasan nirlaba itu mencatat total sebanyak 1,3 juta kilogram makanan diselamatkan dan disajikan kembali menjadi sekitar 6,5 juta porsi makanan di tanah air. Alhasil, aksi tersebut menekan emisi karbon sekitar 3.316 ton setara karbon dioksida (CO2e). 7 ant
Read Entire Article