Pedagang Resah, Hanya Untung Rp500/Liter

9 hours ago 1
ARTICLE AD BOX
Salah satu pedagang di Pasar Kreneng Denpasar, Ge Sriyani mengungkapkan harga dari MinyaKita saat ini terlampau jauh dari harga sebelumnya dari harga Rp 14.000 satu liter sekarang naik jadi Rp 18.000 satu liter.

"Harga sudah mahal sekali dari aslinya dulu Rp 14.000 tiba-tiba harganya nanjak ke harga Rp 18.000 per liter,"terang Sriyani saat ditemui di lapak dagangannya, Selasa (11/3).

Menurutnya, dengan penjualan Rp 18.000 per liter membuatnya untung sedikit karena harga dari agen sudah mahal dengan harga Rp 17.500 untuk satu liter.

"Karena kita belinya satu dosĀ  itu Rp 210.000 jadinya kita cuma untung Rp 500. Kan pedagang yang jual mahal juga karena dia dapatnya dari agen dengan harga yang mahal, dia juga tidak mau rugi gitu,"ucapnya.

Ia mengungkapkan sangat kecewa dengan informasi yang didapatnya terkait dengan kemasan MinyaKita yang tidak sesuai dengan takaran aslinya terlebih dijual dengan harga yang sudah mahal. Hal itu membuat pedagang jadi sasaran kekecewaan pembeli terlebih yang sudah jadi langganan.
"Kalau tahu ukurannya tidak sesuai dengan yang tertera di botol, jadinya pembeli nuntut ke kita begitu,"katanya.

Terkait beredarnya kemasan MinyaKita yang tidak sesuai dengan takaran dan tidak sesuai HET, Sriyani mengharapkan respon cepat dari pemerintah menyelesaikan masalah tersebut.

"Kita harapkan ya pemerintah bisa cepat turun tangan. Kita yang jual ini sudah susah. Minyak ini kan salah satu bahan pokok," tegas Sriyani.

Hal senada juga dirasakan, salah satu pedagang di Pasar Badung, Denpasar, Nur Rai yang mengungkapkan terpaksa menjual dengan harga tinggi karena memang dari distributor harganya sudah melebihi HET.

"Itu memang harganya dari sana kita yang penjual hanya ambil keuntungan sedikit saja. Harga dari distributor sudah tinggi makanya kita jual Rp 18.000 untuk yang satu liter,"jelas Rai.

Selain itu menurutnya, terkadang pedagang kewalahan mencari stok MinyaKita dari distributor karena langka. "Kalau yang beli memang banyak, hanya pasokan minyaknya itu yang kadang tidak ada. Kalau minyak tidak dapat, kita jadinya tidak bisa jual,"timpalnya.

Sementara itu, salah satu pembeli di Pasar Kreneng, Denpasar, Putu Marini, mengungkapkan terpaksa membeli harga MinyaKita yang melebihi HET karena memang harganya sudah diatur begitu di pasaran, jadinya sebagai pembeli dia hanya mengikuti saja harga yang ada di pasaran. "Biar mahal atau murah ya kita tetap beli. Tapi kita berharap kalau bisa diturunkan sesuai dengan harga aslinya," ungkapnya.

Seperti diketahui, adanya kemasan MinyaKita yang tidak sesuai dengan takaran berawal dari inspeksi mendadak dari Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman di Pasar Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (8/3).

Dari hasil sidak tersebut ditemukan MinyaKita dijual dengan harga di atas HET yang seharusnya Rp15.700 per liter, namun dijual seharga Rp18.000 dan isi kemasan MinyaKita 1 liter tidak sesuai dengan yang tertera di label, yakni hanya berisi 750 hingga 800 mililiter. cr80
Read Entire Article