Warning: session_start(): open(/home/beritanet/public_html/src/var/sessions/sess_f7234cb9af5e3cd349ce18d5cb3202bc, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/beritanet/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/beritanet/public_html/src/var/sessions) in /home/beritanet/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Pedagang Canang Pasar Seririt di Tata - BeritaNet

Pedagang Canang Pasar Seririt di Tata

4 hours ago 2
ARTICLE AD BOX
Dirut Perumda Pasar Argha Nayottama Buleleng Putu Suardhana, Jumat (14/3) kemarin, menyebut penataan pedagang canang dan bunga di Pasar Seririt dilakukan sesuai dengan usulan pedagang. Lapak pedagang yang sebelumnya ada di atas trotoar, sering kali mengganggu arus lalu lintas, karena tidak ada lahan parkir untuk berhenti.

“Ini usulan dari pedagang juga, mereka meminta tempat lebih nyaman. Karena selama ini mereka jualan di atas trotoar. Sekarang rencananya kami mundurkan sedikit, sehingga ketika ada kendaraan yang berhenti untuk membeli canang dan bunga tidak menghambat arus lalu lintas di jalan satu arah yang cukup padat,” ucap Suardhana.

Pertimbangan penataan pedagang canang dan bunga di Pasar Seririt, juga disebut Suardhana sebagai langkah awal penataan pasar-pasar tradisional di Buleleng. Dari 14 pasar tradisional yang dikelola Perumda Pasar, Suardhana ingin menonjolkan konsep sobean (produk unggulan) menjadi ikon masing-masing pasar.

“Kalau Pasar Seririt ini dikenal dengan canang dan bunganya yang harum dan segar. Ketika orang ngomong bunga Seririt, kesannya sudah beda dibandingkan bunga upacara dari pasar lain,” imbuh Suardhana.

Penataan pasar sesuai unggulannya akan dilakukan secara bertahap. Khusus untuk penataan Pasar Seririt, Perumda Pasar menyiapkan anggaran Rp 70-80 juta. Pengerjaan tempat baru pedagang canang ditargetkan selesai dalam satu bulan kedepan. Harapannya setelah tempat baru selesai, pedagang canang dan bunga merasa lebih nyaman berjualan, arus lalu lintas juga tidak terganggu.7 k23
Read Entire Article