Pasokan Energi Bali Selama Libur Lebaran Aman, Pertamina Apresiasi Sinergi Stakeholders

2 hours ago 1
ARTICLE AD BOX
Kelancaran distribusi energi tidak lepas dari sinergi antara berbagai pihak. Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Aji Anom Purwasakti, menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Daerah, TNI, Polri, Hiswana Migas, serta media yang turut mendukung kinerja tim Satgas Ramadan dan Idulfitri (RAFI) 2025.

“Terima kasih sebesar-besarnya kami ucapkan kepada seluruh stakeholder. Apresiasi juga kepada tim Pertamina yang siaga penuh serta keluarga mereka yang turut mendukung kelancaran operasional,” ujar Aji.

Selama periode pengamanan Lebaran, konsumsi energi tercatat mengalami perubahan. Dibandingkan kondisi normal, terdapat penurunan konsumsi pada beberapa produk:
  • • Gasoline (Pertalite & Pertamax Series): 2.830 KL/hari, turun 2%
  • • Gasoil (Biosolar & Dex Series): 559 KL/hari, turun 26%
  • • Avtur: 2.065 KL/hari, turun 6%
  • • LPG: 839 MT/hari, turun 3%

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi, menjelaskan penurunan konsumsi, khususnya pada gasoil, disebabkan oleh pembatasan operasional truk dan angkutan barang saat hari raya.

“Meskipun ada penurunan, distribusi energi tetap berjalan lancar dan stok dalam kondisi aman,” jelas Ahad.

Pertamina juga memastikan kesiapan infrastruktur energi di Bali melalui pengoperasian:
  • • 2 Terminal BBM (Fuel Terminal dan Integrated Terminal)
  • • 204 SPBU
  • • 4 SPBUN
  • • 120 Agen LPG PSO
  • • 23 Agen LPG NPSO
  • • 1 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU)

Seluruh operasional tersebut dikendalikan lewat sistem monitoring 24 jam selama masa siaga.

Sebagai catatan, Satgas RAFI 2025 resmi ditutup pada 14 April 2025, setelah beroperasi sejak 17 Maret. Evaluasi dari masa siaga tersebut akan menjadi bahan penyempurnaan distribusi energi ke depan, terutama dalam menghadapi masa libur nasional berikutnya.

“Kami akan terus meningkatkan keandalan layanan, khususnya di wilayah dengan tantangan geografis atau konsumsi tinggi, agar kebutuhan masyarakat selalu terpenuhi,” pungkas Ahad.


Read Entire Article