Pamedek Dilayani hingga Karya Agung di Pura Besakih Masineb

19 hours ago 2
ARTICLE AD BOX
Walau demikian bagi pamedek atau umat Hindu yang melakukan persembahyangan tetap dilayani pangemong sampai dengan berakhirnya Upacara Ida Bathara Turun Kabeh Pura Agung Besakih pada 3 Mei 2025 mendatang. Upacara Penyineban Karya Ngusaba Kadasa Pura Ulun Danu Batur diawali dengan bakti pepranian sekitar pukul 13.00 Wita. Selanjutnya Upacara Nuwek Bagia Pula Kerti dan Ngeluhur.

Suasana nyineb Karya Ngusaba Kadasa Pura Ulun Danu Batur, Kamis (25/4). –IST 

Pangemong Pura Ulun Danu Batur, Jero Gede Kanginan (Duhuran) Batur  menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah turut ikut serta bersinergi melalui ayah-ayahan maupun sumbangsih lainnya untuk menyukseskan pelaksanaan upacara Karya Ngusaba Kadasa ini. "Semoga atas segala ayah-ayah dan sumbangsih semua pihak, Ida Bhatara Bhatari selalu memberikan anugerah, kerahayuan, kerahajengan, serta tuntunan kepada seluruh umat," harapnya. 

Lebih lanjut, Jero Gede Kanginan (Duhuran) Batur menyampaikan ada 2 (dua) ritual penting dalam bakti pepranian ini, yaitu Baris perang-perangan dan matiti suara. Baris perang-perangan filosofinya adalah bentuk pesan untuk umat agar senantiasa semangat (berperang) dalam menjalani kehidupan. "Berperang dalam artian memerangi nasib buruk atau mengubah nasib untuk menjadi lebih baik dengan giat bekerja, memerangi hama penyakit, dan bertahan pada segala kondisi yang mungkin terjadi. Karenanya disimbolkan dengan baris jojoran dan baris gede. Baris jojoran itu representasi dari angkatan muda, sedangkan baris gede sebagai representasi angkatan utama/angkatan tua," jelasnya.

Ritual matiti suara juga kurang lebih memiliki filosofi/makna yang sama serta sarat dengan pesan. Jero Gede Batur mengatakan makna ritual ini mirip dengan baris perang-perangan. Ida Bhatara Bhatari mengingatkan kepada umatnya agar selalu semangat untuk bekerja, mencari penghidupan, dan semangat dalam segala hal. Dalam bakti pepranian juga disampaikan terkait laporan keuangan (pemasukan dan pengeluaran) selama pelaksanaan Ngusaba Kadasa ini. Pemasukan bersumber dari punia maupun sesari dari krama Desa Adat Batur (urunan krama pangayah dan aturan canang sari), krama Batun Sendi dan Pasihan, punia pamedek, bantuan Karya Ngusaba Kadasa dari Pemerintah Provinsi Bali serta kabupaten/kota seluruh Bali, dan punia-punia lainnya dari para bakta yang totalnya per tanggal 23 April 2025 sebesar Rp 4.322.181.000 (Rp 4,3 miliar lebih). Selain itu juga ada sejumlah punia berupa barang seperti pengadaan kotak punia dari CSR BNI videotron dan publikasi dari Jagir Adv, publikasi oleh media massa, penjor dan uparengga, serta keahlian seperti perbaikan mamas-pangawin, dan sebagainya.

Sementara itu pengeluaran Ngusaba Kadasa per tanggal yang sama adalah sebesar Rp 2.540.355.500 (Rp 2,5 miliar lebih). Sehingga, terhitung per tanggal 23 April 2025 (sehari sebelum pelaksanaan bakti pepranian) terdapat saldo pelaksanaan Karya Ngusaba Kadasa sebesar Rp 1.781.825.500 (Rp 1,7 miliar lebih). Setelah bakti pepranian, rangkaian Panyineban Karya Ngusaba Kadasa dilanjutkan dengan nuwek bagia pula kerti, mralina sampaian, mendem bagia pula kerti, serta bakti patingkeb dan ngaluhur Ida Bhatara Bhatari. 

“Walaupun dalam situasi dan cuaca hujan, rangkaian panyineban kami laksanakan sebagaimana mestinya sesuai dengan eedan karya. Dan bagi umat yang akan pedek tangkil setelah panyineban ini kami masih melayani sampai pelaksanaan Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Besakih berakhir,” jelas Jero Gede Batur Duuran.

Seperti jadwal yang telah ditetapkan pada 26 April 2025 Desa Adat Batur akan melaksanakan ritual lunga ke Pura Dalem Balingkang, sedangkan pada 27 April 2025 dilaksanakan bakti patetangi. 7 k17
Read Entire Article