ARTICLE AD BOX
Dokter Gizi Klinik RSUP Prof Ngoerah dr Eni Yuliani, menyatakan pola makan yang sehat dan bergizi selama bulan puasa bisa ditempuh dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung zat gizi makro dan mikro.
“Sebenarnya dalam bulan puasa ini istilahnya, kita hanya memindahkan jam makan begitu. Kalau biasanya pagi, siang, dan sore jadi di bulan puasa itu ditukar jadi agak malam, malam, dan dini hari. Untuk itu dianjurkan mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, vitamin, protein, lemak, mineral, ditambah dengan cairan,” kata dr Eni Yuliani ditemui di RSUP Prof Ngoerah, Jumat (14/3).
Menurutnya, supaya zat gizi makro dan mikro tetap terpenuhi selama masa puasa disarankan ketika berbuka harus diawali dengan minuman kemudian mengkonsumsi serat seperti buah kurma yang memang berguna untuk menjaga gula darah tetap stabil. “Buah biasanya kan kurma. Buah kurma memang manis tapi seratnya juga tinggi. Air minum mungkin segelas atau dua gelas,” ucapnya.
Setelah berbuka, dia sarankan aturan makan dalam satu porsi piring dengan satu per tiga sampai satu per empat untuk takaran nasi, kemudian sumber protein hewani dan nabati satu per empat bagian lalu sisanya sayur-sayuran. Tambahnya, setelah Shalat Isya bisa menambah konsumsi makanan tetapi yang mengandung kalori dan protein seperti kacang hijau. Sedangkan untuk waktu sahur dilakukan seperti saat berbuka. “Bisa ditambahkan seperti kacang hijau jadi makanan yang ada kalori dan proteinnya. Setelah bangun tidur (makan sahur, Red) sama lagi seperti pola makan saat berbuka,” kata dr Eni.
Sedangkan untuk makanan yang dihindari selama masa puasa itu adalah makanan yang mengandung gula, tepung, dan minyak. Menurutnya, makanan yang mengandung gula, tepung, dan minyak memiliki kandungan kalori yang penuh seperti satu piring nasi penuh. Kemudian dari minuman juga, menurutnya perlu dikurangi penggunaan sirup pada es buah. “Kalau misalkan bikin sendiri itu lebih baik sirupnya tidak terlalu banyak dan bagus juga kalau tanpa sirup diganti dengan air kelapa juga baik dengan porsinya itu satu gelas juga sudah cukup,” tuturnya.
Menurutnya, dengan berpuasa secara total bisa memberikan dampak yang baik bagi tubuh khususnya pada pertumbuhan sel-sel tubuh. Ketika puasa sel-sel tubuh melakukan regenerasi dengan menggantikan sel yang tua atau mati dengan sel baru yang bertumbuh istilahnya proses autofagi. “Jadi dengan adanya defisit kalori nanti sel-sel memperbarui dirinya sendiri dengan menggantikan sel-sel yang tua. Lalu muncul sel-sel yang baru dan tentunya sel yang lebih sehat,” ungkapnya.
Bagi anak-anak, bisa mengkonsumsi makanan dengan takaran satu per tiga sumber protein kemudian satu per tiga untuk serat, dan satu per tiga karbohidrat. Dan diberikan susu sebelum tidur sebagai pengganti snack. “Pastinya anak-anak itu dalam masa pertumbuhan, kebutuhan energi dan proteinnya berbeda dengan yang dewasa. Supaya tetap berjalan pertumbuhannya dikasih susu sehingga tidak terjadi kekurangan defisit kalori,” kata dr Eni. 7 cr80