ARTICLE AD BOX
Ketua Umum Pengurus Pusat Federasi Vovinam Indonesia (FVI) I Nyoman Yamadhiputra mengatakan, kejuaraan tersebut direncanakan pada akhir Oktober atau awal November 2025, dengan diikuti 41 negara. Hal itu dinilai Yamadiputra dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan pariwisata Bali.
"Yang lebih menggembirakan, ini mendorong sisi sport tourism. Bisa di bayangkan dari 41 negara yang hadir dan melibatkan ratusan atlet maupun ofisial," ujar Yamadhiputra, Minggu (27/4).
Menurutnya, bukan hanya atlet, tapi supporting system kejuaraan itu juga pasti banyak yang hadir di Bali. Dengan keikutsertaan semua elemen itu, kata Yamadhiputra, akan mendorong dan berkontribusi perkembangan pariwisata melalui olahraga.
"Ini memberikan kontribusi dari sisi sport tourism dan perkembangan daerah. Apalagi, kalau kejuaraan dunia itu waktunya cukup lama sekitar seminggu," ujar Yamadhiputra.
Dia memerinci, kejuaraan itu berlangsung selama seminggu penuh dan dilangsungkan di GOR Lila Buana Denpasar. Dia berharap seluruh kontingen hadir di Bali pada H -2 atau H -3. Lalu, setelah pertandingan, mereka juga belum pulang dan memiliki waktu H +2.
"Kalau kejuaraan dunia, pertandingan seminggu. Dua atau tiga hari sebelum pertandingan, mereka sudah ada di Bali. Ini yang difasilitasi dan sudah dikomunikasikan dengan mereka," papar Yamadhiputra.
Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah kejuaraan dunia olahraga beladiri asa Vietnam itu. Maka, FYI memilih Bali sebagai venue dan sudah disepakati jajaran pengurus pusat. Peberapa pertimbangan pemilihan Bali, selain karena fasilitas yang mumpuni, juga terkenal karena keindahan alam dan budaya. dar