ARTICLE AD BOX
Rakor bertujuan untuk memastikan kelancaran dan keamanan selama perayaan Nyepi, yang tidak hanya berlaku bagi umat Hindu, tetapi juga menghormati esensi perayaan secara menyeluruh.
Camat Kuta Selatan Ketut Gede Arta, mengatakan rakor tersebut membahas berbagai aspek teknis dan operasional, termasuk koordinasi dengan call center, layanan kesehatan, aparat keamanan, hingga kesiapan infrastruktur kelistrikan. “Kami tadi (kemarin) rapat koordinasi, yang disesuaikan tidak hanya untuk umat Hindu saja, tetapi untuk semua pihak agar patuh terhadap esensi perayaan Hari Raya Nyepi. Dalam rapat, kami juga mengatur seruan Nyepi serta kesiapan call center yang menangani LPJ, di mana telah hadir Dishub dan PLN,” ujar Gede Arta ditemui di lokasi pada Kamis (13/3) siang.
Terkait layanan kesehatan, Gede Arta menyampaikan telah disiapkan 15 petugas yang akan berjaga selama Nyepi, terdiri dari dokter, perawat, bidan, serta pengemudi ambulans. Selain itu, kontak aparat kepolisian dan petugas imigrasi juga telah disusun, hal ini berkaca dari kejadian tahun lalu, di mana ada wisatawan asing yang sempat berulah. “Kami juga menetapkan koordinasi dengan petugas pemadam kebakaran untuk menangani situasi darurat,” tambahnya.
Gede Arta juga telah meminta PLN untuk mengoperasikan mobil listrik selama Nyepi untuk menjaga operasional agar tidak menimbulkan kebisingan. Dalam aspek teknis, pihak PLN dan Dishub juga akan memastikan jangkauan listrik di beberapa tempat dalam keadaan mati saat Nyepi nanti. Selain itu, Dishub akan menangani pemadaman Lampu Penerangan Jalan (LPJ) yang menggunakan panel surya, dimulai sejak H-2 perayaan Nyepi. Ambulans yang berada di tempat ibadah juga disebut akan tetap difungsikan dengan sistem kolaborasi, meskipun kepemilikannya berbeda. Hal ini bertujuan untuk menjamin akses layanan darurat tanpa mengganggu kekhidmatan Nyepi.
Dalam konteks promosi wisata, Nyepi di Kuta Selatan diharapkan menjadi momen edukasi bagi wisatawan yang ingin melihat bagaimana perayaan ini berlangsung di Bali. “Di sini masyarakatnya sangat beragam dan banyak wisatawan yang akan tinggal selama Nyepi. Kami berharap ini menjadi ajang promosi pariwisata bahwa Nyepi di Kuta Selatan dapat berjalan aman, nyaman, tertib, dan penuh toleransi,” harap Gede Arta.
Menjelang Hari Raya Idul Fitri yang berdekatan dengan Nyepi, Gede Arta juga mengimbau warga yang akan mudik untuk melakukannya jauh-jauh hari. Warga yang meninggalkan rumah diminta untuk memadamkan lampu atau menitipkan kunci rumah kepada tetangga guna memastikan keamanan lingkungan selama perayaan berlangsung. Informasi penting terkait Nyepi akan disebarluaskan melalui surat resmi serta platform digital seperti WhatsApp guna mempermudah koordinasi di lapangan. 7 ol3