Ekspor Beras Eksotis RI Cukup Diminati

2 days ago 3
ARTICLE AD BOX
JAKARTA, NusaBali
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Dirjen PEN) Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi mengatakan komoditas beras Indonesia cukup diminati oleh negara-negara di kawasan ASEAN, khususnya beras premium dan eksotis.

Komoditas beras eksotis terdiri terdiri dari beras merah, beras hitam, beras ketan putih dan beras japonica. Ekspor untuk beras tersebut, menurut Puntodewi cukup bagus.

"Kalau beras ini kan, yang beras apa namanya (premium), beras eksotis atau apa, itu memang sudah ada. Beras eksotis itu memang cukup bagus," ujar Puntodewi ditemui usai menghadiri Gambir Trade Talk di Jakarta, seperti dilansir Antara, Kamis.

Puntodewi menyampaikan, saat ini pangsa pasar untuk komoditas beras eksotis masih berada di wilayah ASEAN.

"Bagus, bagus (peminatnya), (di) ASEAN," kata Puntodewi.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Kebijakan Perdagangan (BKPerdag) Rusmin Amin mengatakan Indonesia akan terus melakukan perluasan pasar ekspor dari berbagai komoditas, termasuk beras.

Menurut dia, hal ini perlu dilakukan guna mengantisipasi dampak dari perang dagang antara Amerika Serikat dan China.

"Kalau perluasan pasar, dari sisi kami, ini yang secara umum ya, bukan cuma beras, istilahnya mencari pasar-pasar ekspor baru," kata Rusmin.

Presiden Prabowo Subianto mengizinkan Indonesia mengekspor beras ke beberapa negara mengingat produksi beras Indonesia saat ini melimpah.

Walaupun demikian, Presiden tidak menyebutkan negara-negara mana saja yang bakal mengimpor beras dari Indonesia. Belum lama ini, Pemerintah Malaysia menyampaikan minatnya untuk mengimpor beras dari Indonesia.

“Saya dapat laporan dari Menteri Pertanian, Menko Pangan, beberapa negara minta agar kita kirim beras ke mereka. Saya izinkan! Dan saya perintahkan kirim beras ke mereka,“ kata Presiden saat memberikan sambutan dalam acara peluncuran Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (23/4).

Presiden melanjutkan, jika perlu beras yang diekspor ke beberapa negara itu tidak dijual terlalu mahal.

"Kalau perlu, atas dasar kemanusiaan, kita jangan terlalu cari untung besar. Yang penting, ongkos produksi, plus angkutan, plus administrasi kembali. Kita buktikan bangsa Indonesia sekarang menjadi bangsa — bukan bangsa yang minta-minta, tetapi bangsa yang bisa membantu, dan memberi (kepada) bangsa lain," kata Presiden Prabowo.

Presiden menyebut dirinya mendapatkan laporan dari Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bahwa produksi beras nasional cukup tinggi dalam 3-4 bulan terakhir.

Oleh karena itu, untuk menampung seluruh produksi beras hasil garapan petani, Presiden memerintahkan seluruh pihak, termasuk BUMN, TNI, dan Polri membantu mempercepat pembangunan gudang-gudang penyimpanan.ANT
Read Entire Article