ARTICLE AD BOX
Melalui layanan ini, memungkinkan masyarakat yang tergigit HPR bisa segera mengetahui lokasi fasilitas kesehatan (faskes) terdekat yang menyediakan Vaksin Anti Rabies (VAR).
Kepala Dinas Kesehatan Badung dr Made Padma Puspita, mengatakan bahwa langkah ini diambil sebagai bentuk integrasi lintas sektor dalam penanggulangan rabies. “Vaksin center tersedia di dalam aplikasi ‘Nak Badung Sehat’. Jadi masyarakat cukup mengakses aplikasi ini, lalu sistem akan mengarahkan ke faskes terdekat yang memiliki stok vaksin. Ini gratis dan khusus untuk krama Badung,” ujarnya, Minggu (1/6).
Mantan Wakil Direktur Pelayanan RSD Mangusada tersebut menambahkan, selain sistem akan langsung menunjukkan rumah sakit atau puskesmas terdekat yang siap melayani, ada juga fitur ‘telemedicine’ yang memungkinkan petugas medis memberi panduan awal sebelum pasien tiba di fasilitas layanan.
“Misalnya digigit di tangan, ‘telemedicine’ menunjukan luka, akan diberikan panduan awal. Kemudian diberitahu kemana akan dirujuk ke faskes yang terdekat yang tersedia vaksin. Kadang-kadang kan masyarakat kebingungan, dibawa ke tempat A vaksinya habis, dibawa ke faskes B sama juga. Jadi aplikasi ini memberikan kepastian terhadap pasien,” jelas dr Padma.
Mengenai kasus rabies, sebelumnya Dinas Pertanian dan Pangan Badung mencatat ada sembilan kasus gigitan HPR yang terjadi hingga Mei 2025. Beruntung tidak ada korban jiwa hingga saat ini akibat serangan anjing yang terkonfirmasi rabies. Berbagai upaya preventif pun terus digencarkan. “Tahun 2025 kasus HPR positif sebanyak sembilan kasus. Untuk itu, kami menggencarkan vaksinasi HPR,” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Badung I Wayan Wijana, beberapa waktu lalu.
Mantan Kabag Organisasi Setda Badung itu mengungkapkan, hingga Mei 2025 capaian vaksinasi HPR di Kabupaten Badung mencapai angka 38,84 persen dari target 76 ribu ekor. Adapun wilayah yang telah dan sedang disasar yakni Kecamatan Kuta Selatan dan Kuta.
Dikatakan, pihaknya rutin menerjunkan tim yang secara langsung mendatangi rumah warga guna melakukan vaksinasi rabies. “Kami akan terus berupaya agar cakupan vaksinasi rabies tetap optimal, sehingga kasus rabies bisa ditekan seminimal mungkin,” kata Wijana sembari menargetkan program vaksinasi tahun ini dapat mencapai angka yang sama dengan tahun lalu, sebesar 98 persen. 7 ind