ARTICLE AD BOX
Ketigas desa wisata tersebut, yakni Desa Les di Kecamatan Tejakula, Desa Sudaji di Kecamatan Sawan, dan Desa Pemuteran di Kecamatan Gerokgak, Buleleng. Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra, Jumat (9/5) kemarin menerangkan penghargaan ini diberikan kepada desa wisata dan pihak-pihak yang dinilai berhasil memajukan desa wisata dengan prinsip Trisakti. Desa wisata yang berdaulat secara politik, berdikari dalam ekonomi dan berkepribadian dalam budaya.
“Sebenarnya Buleleng mengikutsertakan lima desa wisata di beberapa kategori, karena dalam penghargaan ini ada banyak kategori. Dari lima, tiga diantaranya mendapatkan penghargaan, tentu kita di Buleleng sangat senang. Ini merupakan pengakuan yang berharga untuk kita di Buleleng yang juga punya desa wisata yang berkelas,” ucap Sutjidra.
Dia merinci lima desa wisata yang didaftarkan di antaranya Desa Wisata Les di Kecamatan Tejakula (Kategori Desa Wisata Kuliner), Desa Wisata Sudaji di Kecamatan Sawan (Kategori Desa Wisata Kebugaran), Desa Wisata Pemuteran di Kecamatan Gerokgak (Kategori Ekowisata), Desa Wisata Sambangan di Kecamatan Sukasada (Kategori Desa Wisata Petualangan) dan Desa Wisata Kelurahan Paket Agung di Kecamatan Buleleng (Kategori Desa Wisata Warisan Sejarah).
Selain lima kategori yang diikuti Buleleng juga ada penghargaan desa wisata kategori desa wisata religi, desa wisata kreatif digital dan desa wisata berdampak secara global kepada pemerintah daerah atas kontribusinya pada pengembangan pariwisata daerah. Persaingannya pun cukup ketat, karena harus bersaing dengan 1.000 peserta di seluruh Indonesia. Dari 1.000 peserta itu kemudian diciutkan menjadi 120 peserta yang masuk sebagai nominasi pemenang. Pada puncak penganugerahan, dipilih 23 peserta yang ditetapkan sebagai pemenang dan berhak atas penghargaan Trisakti Tourism Award 2025.
Tiga diantaranya adalah desa wisata yang ada di Buleleng. Desa Wisata Pemuteran meraih Special Recognition Trisakti Tourism Award Tahun 2025, Desa Les meraih Juara I Trisakti Tourism Award Kategori Wisata Kuliner dan Desa Sudaji meraih Juara II Trisakti Tourism Award Kategori Wisata Kebugaran. “Buleleng sampai saat ini punya 75 desa wisata yang tersebar di 9 kecamatan. Masing-masing desa wisata ini memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri. Ke depan terus akan kita kembangkan. Desa-desa yang aktivitas pariwisatanya sudah dikenal nasional sudah memberikan berdampak pada daerah,” terang Sutjidra.
Menurutnya keberhasilan tiga desa wisata yang sudah mengantongi penghargaan nasional ini menjadi gambaran, desa wisata di Buleleng mampu bersaing dengan desa wisata di seluruh Indonesia. Terlebih dalam ajang bergengsi ini, tim juri yang dilibatkan dalam penilaian adalah orang-orang profesional. Sementara itu Bupati Sutjidra mengatakan pariwisata memang bukan penghasil Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar di Kabupaten Buleleng. Namun dia meyakini dengan mengintegrasikan dengan potensi alam di Kabupaten Buleleng dan mengembangkan pariwisata berbasis lingkungan, pariwisata di Buleleng juga bisa semakin berkembang. Harapannya pariwisata Buleleng semakin terkenal dan mendatangkan lebih banyak wisatawan, tanpa mengganggu keasrian alam Buleleng.
“Kami akan terus mendukung pengembangan pariwisata berkelanjutan, yang lebih berbasis alam tentunya. Kami harap dukungan dari seluruh pihak, terutama masyarakat untuk terus mendukung dan mensukseskan,” ungkap bupati asal Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng ini. @ k23