Tabanan Siap Jadi Andalan Ketahanan Pangan

2 days ago 6
ARTICLE AD BOX
Panen kali ini memanen varietas padi Nutrizinc di lahan seluas 35 are, menghasilkan sekitar 2,1 ton gabah. Padi jenis ini dikenal bergizi tinggi dan mampu membantu mencegah stunting. Dengan masa tanam 95 hingga 100 hari, produktivitasnya mencapai 6 ton per hektare. Harga gabah kering panen saat ini berada di kisaran Rp 6.500 per kilogram, sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP). “Ini adalah bentuk nyata bahwa pertanian kita kuat dan modern. Saya bangga bisa bersama para petani Subak Aseman. Alat pertanian sudah canggih, dan hasilnya sangat baik,” ujar Sanjaya usai memanen padi.
 
Dia menambahkan, program ini sejalan dengan kebijakan nasional yang menekankan pentingnya ketahanan pangan. “Kami di Tabanan, sebagai lumbung pangan Bali, berkomitmen menjadikan pertanian sebagai sumber utama kehidupan. Tidak hanya padi, tetapi juga komoditas lain seperti jagung dan cabai,” tegasnya.
 
Tak hanya memuji hasil panen, Sanjaya juga mendorong integrasi antara sektor pertanian dan pariwisata. “Tabanan tetap harus unggul di sektor pertanian, tapi kita juga bisa menjadikan pertanian sebagai atraksi wisata. Wisatawan bisa ikut panen, itu jadi daya tarik tersendiri,” katanya.
 
Acara panen turut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk anggota DPRD Provinsi Bali, Ketua DPRD Tabanan, Forkopimda, Sekda, Kepala OJK dan BI Bali, Bulog, serta tokoh pertanian seperti I Made Urip dan Ketua KTNA Tabanan.
 
Pekaseh Subak Aseman, Wayan Suka Artama, mengaku bangga atas kehadiran Bupati dalam panen raya. “Kami merasa diperhatikan. Ini menjadi semangat bagi petani untuk terus maju bersama menghadapi tantangan pertanian ke depan,” ujarnya. @des 
Read Entire Article