RI Perluas Pasar Pertanian Global via Jalur Logistik UEA

5 days ago 4
ARTICLE AD BOX
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI Sudaryono mengatakan pihaknya telah bertemu dengan Duta Besar UEA untuk Indonesia Abdulla Salem Al Dhaheri dalam membahas mengenai hal tersebut.

"Dalam pertemuan tersebut kami membahas peluang peningkatan ekspor komoditas pertanian Indonesia ke pasar global melalui jaringan logistik dan distribusi UEA," kata Wamentan sebagaimana keterangan dikonfirmasi, di Jakarta, seperti dilansir Antara, Minggu.

Dia menyampaikan Pemerintah Indonesia terus memperkuat diplomasi ekonomi di sektor pertanian.

Sebelumnya, Wamentan RI Sudaryono menerima kunjungan Dubes UEA untuk Indonesia Abdulla Salem Al Dhaheri, di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta, Jumat (16/5).

"Pertemuan ini menjadi bagian dari upaya mempererat kemitraan strategis yang telah lama terjalin antara Indonesia dan UEA," ujarnya.

Wamentan menyebut UEA sebagai mitra penting tidak hanya karena kerja sama ekonominya, tetapi juga karena kedekatan hubungan antar pemimpin negara.

"Hubungan erat yang terjalin sejak era Presiden Jokowi dan kini dilanjutkan oleh Presiden Prabowo menunjukkan adanya chemistry kuat antara kedua negara," ujar Sudaryono.

Lebih lanjut, Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar ini, menekankan pentingnya memperluas skala kerja sama yang telah berjalan, khususnya dalam hal ekspor, hilirisasi, dan pengolahan produk pertanian.

“Kita ingin menjajaki dan melanjutkan investasi yang sudah berjalan. Baik pengolahan daging, ekspor komoditas ke Timur Tengah, maupun menjangkau pasar Afrika dan Eropa,” kata Wamentan.

Menurutnya, UEA selama ini menjadi salah satu mitra dagang utama Indonesia di kawasan Teluk, khususnya untuk produk-produk pertanian seperti telur, ayam, buah-buahan, hingga kelapa sawit dan cengkeh.

"Kita kan ingin meningkatkan ekspor ya. Kita ingin meningkatkan jumlah yang kita bisa ekspor langsung ke seluruh dunia, dan kita butuh channel-channel itu. Salah satu channelnya adalah melalui Uni Emirat Arab," katanya lagi.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan produk pertanian Indonesia-UEA mengalami surplus sekitar 499,89 juta dolar AS pada 2024.

Sudaryono pun menegaskan bahwa Indonesia terbuka terhadap investasi produktif yang menciptakan lapangan kerja, meningkatkan nilai tambah, dan memperkuat ketahanan pangan nasional.

Dubes UEA untuk Indonesia Abdulla Salem Al Dhaheri menyambut baik inisiatif itu. Ia menyoroti implementasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) yang telah ditandatangani sejak 2022 dan telah menunjukkan hasil positif.

“Selama 2023, kami telah melihat buah dari CEPA, termasuk peningkatan signifikan dalam neraca perdagangan. Kami melihat potensi besar untuk menjembatani kepentingan kedua negara,” ujar Al Dhaheri.

UEA menyatakan ketertarikannya untuk terus berinvestasi dalam sektor pengolahan hasil pertanian dan peternakan di Indonesia, seraya mendorong pelibatan investor dari kedua negara untuk mewujudkan visi bersama di sektor pangan. 7 ant
Read Entire Article