Peringati Waisak, Ratusan Umat Buddha Ikuti Donor Darah

Tak hanya diisi dengan ibadah dan doa, ratusan umat Buddha turut ambil bagian dalam kegiatan sosial donor darah yang digelar pada Senin (12/5) pagi.

Bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Bali, kegiatan donor darah ini ditargetkan mengumpulkan sebanyak 50 kantong darah. Meski demikian, jumlah pendaftar disebut melebihi kapasitas.

Menurut Bhikkhuni Bhadravajira, kegiatan donor darah ini mencerminkan semangat berbagi yang menjadi inti dari ajaran Buddha. Bhikkhuni Bhadravajira menyebut bahwa berbagi tidak harus selalu dalam bentuk materi, melainkan juga melalui hal sederhana namun sangat berarti, seperti darah. 

“Donor darah di Vihara ini kita harus berbagi dengan makhluk lain dengan apa yang kita miliki, salah satunya darah. Dengan kita memberikan darah kepada mereka yang membutuhkan maka kebahagian bukan hanya dari diri kita sendiri tetapi kepada mereka yang menerima,” ujarnya.

Ditemui dalam kesempatan yang sama, Staff PMI Provinsi Bali, dr Ernest Jonathan menyampaikan bahwa pihaknya menyambut baik kegiatan ini karena sangat membantu pemenuhan stok darah yang bersifat fluktuatif. Meskipun saat ini ketersediaan darah masih tergolong cukup, perubahan kondisi dapat terjadi kapan saja. “Dari permintaan panitia terkumpul 50 kantong darah yang berhasil. Namun untuk pendaftar lebih dari itu,” jelasnya.

Dia menambahkan, beberapa calon pendonor tidak lolos pemeriksaan kesehatan karena alasan tertentu, seperti kurang istirahat akibat kelelahan bekerja, sedang dalam masa menstruasi, atau memiliki riwayat penyakit tertentu. Meskipun demikian, semangat peserta tetap tinggi dan banyak yang menyatakan akan mencoba kembali di kesempatan mendatang.

“Kegiatan donor darah ini adalah kegiatan positif, jadi inilah salah satu cara kita menolong orang lain. Kita bisa menolong orang dengan apa yang kita punya dan kita bisa menyelamatkan banyak orang,” ucap dr Ernest. 7 ol3