Percepat Pembangunan, Badung Rencana Pinjam Uang

2 days ago 2
ARTICLE AD BOX
MANGUPURA, NusaBali
Meski dikenal memiliki Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang melimpah ruah, namun Pemkab Badung berencana meminjam uang untuk mengejar percepatan pembangunan infrastruktur. Uang hasil pinjaman itu rencana bakal digunakan untuk upaya mengurangi kemacetan, melalui pelebaran dan penambahan jalan baru. Meski begitu, berapa nominal pinjaman belum pasti.

Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa mengungkapkan bahwa pinjaman itu akan dilakukan dalam waktu dekat. Langkah ini diambil karena PAD yang masuk ke dalam APBD tidak sepenuhnya bisa digunakan hanya untuk pembangunan infrastruktur. Ada kewajiban mandatory lainnya yang juga harus diperhatikan. Akan tetapi di sisi lain, urusan kemacetan di Badung sudah tak terelakkan dan membutuhkan solusi segera.

“Kami tidak boleh menunggu lama untuk segera mengambil langkah cepat terkait penanganan infrastruktur. Jadi dalam waktu dekat kami akan melakukan pinjaman guna peningkatan infrastruktur,” ujar Bupati Adi Arnawa, Senin (12/5).

Bupati asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan ini menambahkan, pembangunan infrastruktur yang dirancang dalam waktu dekat yakni Jalan Lingkar Barat yang merupakan bagian dari Jalan Lingkar Selatan. Jalan ini dirancang untuk mengurai kemacetan yang terjadi akibat tingginya minat wisatawan menonton kecak di Pura Uluwatu. “Yang kedua, kami di perubahan sudah mendorong untuk memasang anggaran Rp 200 miliar untuk membangun jalan dari Pecatu menuju Melasti, sehingga dari Pecatu dapat dikurangi melewati Jalan Uluwatu I,” ungkapnya.

Eks Sekda Badung itu juga mengaku, rencana lainnya yakni menyambung Tol Bali Mandara menuju ke Sawangan. Dalam waktu dekat, Pemkab Badung juga akan menyambung Jalan Gatot Subroto Barat menuju Canggu hingga Mengwi. Bupati Adi Arnawa menegaskan akan sesegera mungkin menuntaskan pembangunan infrasrtuktur. 

“Sebisa mungkin saya kejar semua. Yang sudah kelihatan dalam rangka mengatasi kemacetan di Petitenget dan Berawa. Di perubahan ini juga sedang melakukan pembebasan lahan untuk melebarkan jalan,” tegas Bupati Adi Arnawa.

Karena banyaknya pembangunan infrastruktur ini, pembiayaan dirasa tidak bisa sepenuhnya menggunakan PAD. “Melihat PAD kami yang tidak mungkin diambil begitu saja, karena masih banyak kegiatan lain, maka kami ambil skema pinjaman (pinjam uang). Kebetulan juga secara regulasi dimungkinkan untuk menyiapkan pembangunan ini dengan skema pinjaman,” katanya.

Bupati Adi Arnawa pun mengaku telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan penyedia pinjaman tersebut. Hanya dirinya belum menyebutkan berapa jumlah uang yang akan dipinjam. “Beberapa hari yang lalu saya bersama Pak Sekda dan beberapa tim sudah hadir ke kementerian. Secara prinsip kementerian sudah mendukung langkah-langkah kami. Kami juga sudah berkoordinasi dengan PT SMI selaku kreditur, yang juga secara prinsip mendukung,” imbuhnya. 7 ind
Read Entire Article