ARTICLE AD BOX
Dalam kegiatan sosialisasi yang digelar belum lama ini, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) turut ambil bagian dengan menekankan pentingnya pendekatan keagamaan dalam memerangi bahaya narkoba.
Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Buleleng, Komang Kappa Tri Aryandono, menyampaikan bahwa hubungan antara moderasi beragama dengan pencegahan narkoba sangat erat. Keduanya berakar pada pembentukan karakter dan penguatan nilai moral dalam kehidupan masyarakat. “Moderasi beragama menanamkan nilai keimanan, kesabaran, tanggung jawab, dan menjaga diri dari perbuatan buruk. Seseorang yang moderat dalam beragama lebih sadar untuk menjaga diri dari perilaku merusak seperti penyalahgunaan narkoba,” ujar Komang Kappa, Rabu (7/5).
Ia menambahkan, keluarga yang menerapkan nilai-nilai moderasi dalam beragama cenderung membentuk pola asuh yang baik, memperhatikan lingkungan pergaulan anak, dan menanamkan nilai-nilai kebaikan sejak dini. Pendidikan berbasis moderasi, menurutnya, menjadikan generasi muda lebih tangguh dan kritis dalam menghadapi pengaruh buruk.
Senada dengan itu, Ketua FKUB Buleleng, I Gede Made Metera, menegaskan bahwa semua ajaran agama, jika dijalankan secara moderat, mendorong umatnya untuk hidup sehat, menjauhi zat adiktif, dan tidak menyakiti diri sendiri.
“Narkoba merupakan kejahatan yang masuk secara multidimensi di tatanan kehidupan kita yang merusak fisik dan mental, bertentangan dengan prinsip agama yang mengajarkan menjaga kesehatan,” jelas Made Metera.
Made Metera yang juga menjabat sebagai Ketua PHDI Buleleng menyoroti bahwa moderasi dalam beragama juga menjadi cara mencegah radikalisme serta pelarian diri dari kenyataan. Ia menyebut, individu yang ekstrem dalam beragama kadang mencari jalan pintas melalui kekerasan atau penyalahgunaan narkoba sebagai bentuk pelarian. Sebaliknya, ajaran moderat justru membentuk pribadi yang tenang dan mampu mengendalikan diri.
"Moderasi beragama membentuk pribadi yang seimbang, bertanggung jawab, dan memiliki kontrol diri yang baik. Semua ini menjadi benteng kuat untuk menjauhkan diri dari bahaya narkoba," ucapnya. Melalui sinergi antara pendekatan hukum dan spiritual, kegiatan sosialisasi ini diharapkan mampu menekan angka penyalahgunaan narkoba di kalangan masyarakat, terutama generasi muda.7 mzk