Kecelakaan yang Tewaskan Kakak Beradik Berakhir Damai

2 days ago 2
ARTICLE AD BOX
Keluarga korban Gede Krisna Ari Putra, 20, dan Komang Karna Angga Wijaya, 8, menyatakan tidak akan melakukan penuntutan hukum terhadap sopir bus yang terlibat dalam kecelakaan tersebut.

Kasat Lantas Polres Buleleng AKP Bachtiar Arifin menyampaikan, kasus kecelakaan di Banjar Dinas Lumbanan, Kelurahan/Kecamatan Sukasada, Buleleng, tersebut telah diselesaikan secara damai. Kesepakatan itu ditegaskan dalam surat pernyataan antara keluarga korban dengan sopir serta pihak perusahaan pemilik bus.

“Pihak bus sudah memberikan santunan juga kepada keluarga korban. Sehingga kasus ini disepakati untuk diselesaikan secara kekeluargaan,” ujarnya, ditemui Selasa (6/5) di Mapolres Buleleng.

Pihak kepolisian pun mendukung penyelesaian kasus tersebut. Terlebih hasil penyelidikan menunjukkan bahwa sopir bus tidak melakukan pelanggaran lalu lintas. Bus yang mengangkut rombongan study tour siswa SMA Negeri 1 Taman Sidoarjo itu melaju sesuai jalur, mematuhi batas kecepatan, dan berkendara dengan tertib.

“Jadi kecelakaan ini tidak disengaja. Dari pihak pemotor yang memang posisinya kurang menguntungkan. Sementara sopir bus sudah melaju sesuai jalurnya dan tertib,” ungkap AKP Bachtiar.

Untuk mencegah kejadian serupa terjadi lagi, AKP Bachtiar mengingatkan para pengendara agar lebih waspada, terutama saat melintasi jalur tersebut yang sempit dan terbatas jarak pandang. Ia juga menekankan pentingnya tidak memaksakan diri untuk mendahului kendaraan apabila situasi tidak memungkinkan.

“Untuk pengurus dan pengendara bus juga harus berhati-hati dan tidak melebihi batas kecepatan. Karena bus ini mengangkut banyak penumpang, sehingga harus mengutamakan keselamatan penumpangnya,” pesan dia. 

Sebelumnya diberitakan, kecelakaan menewaskan dua orang kakak beradik, Sabtu (26/4) lalu. Korbannya adalah Gede Krisna Ari Putra, 20, dan adiknya bernama Komang Karna Angga Wijaya, 8. Keduanya tewas usai tertabrak bus di Jalan Raya Singaraja-Denpasar KM 4,9 di Banjar Dinas Lumbanan, Kelurahan Sukasada, Kecamatan Sukasada, Buleleng.

Kecelakaan bermula saat Ari Putra mengendarai sepeda motor Honda Beat DK 5234 UBO sambil membonceng adiknya, Angga Wijaya. Mereka melaju ke arah selatan ke utara atau Kota Singaraja menuju Kota Denpasar. Sepanjang perjalanan, mereka beriringan dengan sebuah mobil yang tidak diketahui identitasnya. 

Sesampainya di lokasi kejadian, pemuda asal Lingkungan/Kelurahan Sukasada, Buleleng, ini mencoba mendahului mobil tersebut dari sisi kanan.

Namun nahas, dari arah berlawanan muncul bus yang mengangkut rombongan study tour bernopol L 7020 PRK. Bus itu dikemudikan Gampang, 46, asal Desa Penjaringan Sari, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya, Jawa Timur.

Kaget melihat bus di depan mata, Ari Putra secara spontan mengerem mendadak. Akibat pengereman mendadak itu, Angga Wijaya yang dibonceng terjatuh ke arah kanan, tepat di jalur bus melaju. Bus tak sempat menghindar. Bocah malang itu langsung terlindas dan meninggal dunia di tempat kejadian. Tak lama setelah kejadian itu, sang kakak meninggal saat dalam perawatan di rumah sakit 7 mzk
Read Entire Article