ARTICLE AD BOX
Sertifikat ini diserahkan oleh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VIII, I Gusti Lanang Bagus Eratodi, kepada Rektor IPBI, Dr I Made Sudjana, SE, MM, CHT, CHA, di Auditorium Kampus IPBI Internasional, Denpasar, pada Jumat (9/5/2025) pagi.
Predikat unggul ini diterbitkan melalui Surat Keputusan Direktur Dewan Eksekutif BAN-PT No. 2175/BAN-PT/Ak/PT/V/2025 dan berlaku sejak 6 Mei 2025 hingga 6 Mei 2030. Keberhasilan ini merupakan buah dari proses akreditasi yang komprehensif, meliputi penilaian terhadap visi misi, tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, sumber daya manusia, kurikulum, pembelajaran, suasana akademik, kemahasiswaan, penelitian, pengabdian masyarakat, kerjasama, serta sarana prasarana dan pembiayaan.
Dengan predikat ini, IPBI memperkuat posisinya sebagai perguruan tinggi yang tidak hanya unggul dalam penyediaan fasilitas, tetapi juga dalam peningkatan kualitas riset dan kontribusi nyata kepada masyarakat, khususnya dalam bidang pariwisata.
Kedepan, IPBI berkomitmen penuh untuk terus berinovasi, serta meningkatkan fasilitas dan program bagi mahasiswa. Seluruh upaya ini ditujukan untuk menghasilkan lulusan yang berdaya saing global dan kompeten.
Atas capaian ini, Rektor IPBI, Sudjana, menyampaikan rasa syukur kepada seluruh sivitasakademika atas kerja keras mereka. “Akreditasi Institusi kita sudah mendapatkan sertifikat unggul. Jadi ya Astungkara, syukur sekali kita mendapatkan itu karena syarat untuk mendapatkannya juga cukup ketat, cukup berat. Jadi kita harus kerja keras,” kata Sudjana.

Sebelumnya, proses visitasi lapangan asesor BAN-PT berlangsung pada 25 April 2025.Sudjana pun bangga, IPBI kini menjadi salah satu dari hanya empat perguruan tinggi di Bali yang berhasil meraih akreditasi unggul. Dengan capaian ini, IPBI berharap bisa menumbuhkan kepercayaan publik terhadap kualitas pendidikan tinggi yang ditawarkan.
“Kita syukuri bahwa kerja keras yang kita lakukan itu telah membuahkan hasil. Mudah-mudahan dengan sertifikat ini juga akan memberikan keyakinan, kepercayaan bagi masyarakat untuk nanti mereka bisa berminat, bergabung untuk kuliah di IPBI,” harapnya.
Rektor Sudjana juga menjelaskan bahwa langkah-langkah strategis untuk meraih akreditasi unggul ini setidaknya mencakup peningkatan kualitas dosen, sertifikasi jenjang jabatan fungsional dosen, pemeriksaan sarana prasarana, hingga keterlibatan pengguna dan alumni dalam proses asesmen. Ia menilai bahwa capaian predikat unggul menunjukkan seluruh aspek yang menjadi pertanyaan asesor telah berhasil dipenuhi sebagai syarat akreditasi tertinggi bagi sebuah perguruan tinggi.
Untuk diketahui juga, IPBI saat ini memiliki lima guru besar, satu di antaranya merupakan hasil pembinaan dari dalam kampus, sementara empat lainnya direkrut dari Universitas Udayana. “Yang satu itu di Bidang Pengembangan Penelitian,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Dharma Widya Ulangun, Dr Drs I Nyoman Gede Astina, MPd, CHT, CHA, mengucapkan selamat atas raihan akreditasi unggul yang dicapai IPB Internasional. Menurutnya, akreditasi unggul ini sangat penting bagi institusi untuk bisa mengembangkan diri ke depannya menuju go international.
“Kami bersinergi erat dengan tim rektorat untuk memenuhi semua persyaratan BAN-PT. Predikat unggul ini sangat penting bagi kami, bagi kampus untuk bisa nanti mengembangkan diri dan juga bagaimana masyarakat akan melihat kualitas kita,” ungkapnya.
Dengan capaian akreditasi unggul ini, IPB Internasional berharap dapat menumbuhkan kepercayaan calon mahasiswa untuk memilih kampus tersebut sebagai tempat menempuh pendidikan tinggi dan meraih cita-cita. Predikat unggul diyakini akan menjadi daya tarik bagi calon mahasiswa, sehingga jumlah pendaftar meningkat, kualitas proses pembelajaran terus ditingkatkan, dan pengembangan institusi dapat dilakukan secara berkelanjutan.
Selain seremoni penyerahan sertifikat, acara tersebut juga dibarengi dengan sosialisasi hibah dan bantuan kelembagaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, dengan narasumber dari Tim Penyusun Panduan PP-PTS: Atik Choirul Hidajah, Nana Ramadijanti, Agus Nugroho (luring) serta LilisNuraida, JunaediMuhidong, Setyawan P. Sakti, Fajar Subkhan, dan Widijanto S. Nugroho (daring). Tim Pengembang Sistem PP-PTS, Jajang Deny Ardiansyah dan Heri Hermawan, dan perwakilan Pusdatin, Azmi Fakhri, juga hadir sebagai narasumber. *t