ARTICLE AD BOX
Korban menghembuskan napas terakhir saat dirawat di RSUD Buleleng. Adapun tiga oknum anggota TNI yang melakukan penganiayaan masing-masing berinisial Sertu KSY, Pratu MR, dan Prada PAH. Ketiganya merupakan Anggota Yonif 900/SBW Buleleng.
Korban diduga dianiaya secara berlebihan oleh ketiga oknum TNI ini karena diduga mencuri sepeda motor milik orang tua kandung dari Prada PAH. Korban dilarikan ke RS usai dianiaya ketiga pelaku. Sayangnya nyawa korban tak tertolong.
Kapendam IX/Udayana, Kolonel Inf Candra dalam keterangan persnya, Rabu (7/5) membenarkan kejadian tersebut. Pihak keluarga korban sudah buat laporan ke Subdenpom IX/3-1 Singaraja. Menindaklanjuti laporan tersebut Subdenpom IX/3-1 Singaraja langsung gerak cepat. "Saat ini ketiga terduga telah diamankan dan masih dalam proses penyidikan intensif oleh Subdenpom IX/3-1 Singaraja sesuai prosedur hukum yang berlaku," tutur Kapendam Kolonel Candra. Berdasarkan hasil penyelidikan sementara yang dilakukan oleh tim dari Subdenpom IX/3-1 Singaraja, diketahui bahwa sebelum peristiwa tersebut terjadi, korban menggelapkan dan menjual sepeda motor milik orang tua kandung Prada PAH. Uang hasil kejahatannya telah dihabiskan untuk modal judi. Hal tersebut membuat ketiga pelaku melakukan tindakan berlebihan.
"Tindakan cepat dan tegas telah kami ambil, dan kami terus berkoordinasi dengan pihak berwenang guna memastikan proses hukum berjalan secara adil dan objektif," lanjutnya. Kolonel Candra menegaskan, Kodam IX/Udayana menjunjung tinggi supremasi hukum dan tidak akan mentolerir segala bentuk pelanggaran, terlebih yang mencederai kepercayaan masyarakat terhadap institusi TNI. Siapa pun yang terbukti bersalah akan diproses secara hukum dengan tegas dan transparan.
"Saya mengimbau semua pihak untuk memberikan kepercayaan penuh kepada aparat penegak hukum dalam menjalankan proses penyidikan secara profesional, transparan, dan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku," pungkasnya. Namun Kapendam masing belum menjelaskan terkait waktu dan tempat kejadian perkara. Selain itu Kolonel Candra juga belum bisa menjelaskan kondisi dari korban akibat dianiaya pelaku. Kapendam mengatakan semuanya masih dalam proses penyidikan. Sementara informasi dari sumber dj lapangan menyebutkan peristiwa dugaan penganiayaan berujung maut itu terjadi di GOR Ngurah Rai Denpasar pada awal Mei 2025 ini. Usai dihajar oknum TNI ini korban dibawa ke Buleleng oleh keluarganya untuk dirawat di RS. Sampai di RS nyawa korban tak tertolong. 7 pol